Rabu, 04 April 2012

Al qur'an dan Sains modern

 
Baru-baru saja umat Islam dibuat gempar dengan adanya pemberitaan tentang rencana pembakaran Alquran oleh sekelompok kaum Kristiani (Salibis) di AS. Satu nama yang dijadikan oknum utama propaganda keji ini ialah Terry Jones, ia adalah seorang pendeta (pastor) senior Gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, Amerika Serikat, yang menyerukan ke seluruh gereja dunia dan warga Amerika untuk terlibat memperingati Tragedi 11 September 2001 (Penghancuran Gedung Kembar WTC) dengan menjadikannya sebagai “International Burn a Koran Day” (Hari Membakar Alquran Internasional). Naudzubillah…

Namun, selain kita “outward looking”, mari kita “inward looking”. bukankah banyak umat muslim sendiri tidak pernah memelihara Al-Quran? pelihara dalam artian membaca, menginternalisasikan esensi ajarannya agar teraktualkan dalam aktifitas kesehariannya (mengamalkannya).
dilihat dari kondisi sosial (termasuk aspek ekonomi, politikm, buday dsb) sepertinya Al-Quran tidak benar benar dipelihara oleh umat muslim didunia.
rasanya, kasus Terry Jones yang ingin membakar Al-Quran itu kita jadikan momentum untuk bertanya kepada diri sendiri, apakah kita sudah betul betul memelihara kitab Allah yang luar biasa ini? dari pada kita sibuk berusaha melaknat Terry Jones, lebih baik kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita tidak termasuk orang-orang yang dilaknat oleh Tuhan karena tidak memelihara Al-Quran?


Namun, janji Allah adalah pasti. Alquran yang suci akan terus terjaga hingga akhir zaman. Sekuat apapun suatu kaum berusaha untuk melenyapkan Alquran, niscaya Allah menjaganya. 
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS 15:9).

Al-Qur’an Kitab Hidayah
Untuk apa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an?
Allah swt menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitab astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiah ilmu-ilmu tersebut. Sekali lagi ia hanya kitab hidayah ilahi bagi perilaku manusia.

Al-Qur’an Turun dengan Ilmu Allah SWT
“Al-Qur’an mendahului sains modern?”
ketika Al-Qur’an berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk lain, ia pasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains dan peralatan-peralatan canggih digunakan untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah. Itulah makna Al-Qur’an mendahului sains modern sekaligus sebagai bukti baru mukjizat Al-Qur’an di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa ia adalah kalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.
Banyak sekali penemuan ilmiah yang telah dipublikasikan, dan ternyata jauh sebelum itu, Allah telah menjelaskan itu dalam Alquran, beberapa contohnya antara lain tentang proses fisiologis dan anatomi dalam tubuh manusia yang merupakan kebesaran ciptaan-Nya

Sesaknya Dada
Penemuan para pilot tentang semakin sesaknya dada mereka setiap kali mereka menambah ketinggian di udara sampai-sampai mereka merasa tercekik karena tak mampu bernafas akibat semakin berkurangnya kadar oksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang menganggap bahwa udara tersedia sampai ke planet-planet dan bintang-bintang yang ada di langit. Sedangkan Al-Qur’an telah mengungkap hakikat ini sejak empat belas abad lebih. Allah swt. berfirman:
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Al-An’am (6): 125).
Maksudnya: Barangsiapa berhak disesatkan Allah swt karena amal-amalnya yang buruk dan permusuhannya terhadap Islam, maka Allah swt. menjadikan dadanya sempit bila mendengar mauizhah (nasihat) yang mengingatkannya tentang kebenaran Islam seperti sempitnya dada orang yang naik ke langit. Hal ini tidak diketahui manusia yang tidak beriman sebelum mereka menggunakan pesawat terbang. Lalu apakah Nabi Muhammad saw. memiliki pesawat khusus untuk menyampaikan informasi ini? Atau apakah yang disampaikan semata wahyu yang berasal dari ilmu Allah swt?!

Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit
kita ambil contoh dari susunan tubuh manusia. Dulu orang percaya bahwa saraf perasa terdapat di seluruh tubuh dengan kepekaan yang sama. Namun ilmu pengetahuan modern mengungkap kekeliruan ini, ternyata pusat kepekaan terhadap rasa sakit dan lainnya terletak pada kulit di mana jarum suntik hanya terasa sakit pada kulit. Al-Qur’an menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisa (4): 56).

Maksudnya: Perasaan sakit menerima azab terpusat pada kulit mereka dan apabila kulit itu telah hangus matang mereka tidak merasakan azab lagi. Oleh karenanya, Allah swt. Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya menggantinya dengan kulit yang baru agar mereka tetap merasakan azab.
Apakah Muhammad saw memiliki alat-alat bedah khusus untuk mengetahui informasi ini? Atau apakah ini hanyalah bukti bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan dengan ilmu-Nya? Maha Benar Allah swt. yang telah berfirman:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Fushilat (41): 53).

0 komentar:

Posting Komentar