Kamis, 05 April 2012

Keutamaan Shalat Lima Waktu, Siksa bagi Orang yang Melalaikannya


Assalamualaikum sobat muslim....kali ini ane akan membahas tentang Keutamaan Shalat Lima Waktu, Siksa bagi Orang yang Melalaikannya...baik langsung aja kita ke pembahasan...
KEUTAMAAN SHALAT LIMA WAKTU

1. Shalat Dapat Mencegah dari Tindakan Keji dan Munkar
2. Shalat adalah Wasilah (perantara) Ampunan
3. Keutamaan Shalat Subuh dan Ashar
Abu Musa r.a. berkata,"Rasulullah saw.bersabda,'Barang siapa melaksanakan shalat Subuh dan Ashar, ia akan masuk surga.'"(HR Bukhari dan Muslim)
4. Keutamaan Shalat di Awal Waktu
Mu'adz bin Jabal dan Jabir bin Abdullah r.a. berkata,"Pada malam Mi'raj Allah berfirman,'Barang siapa menunaikan shalat lima waktu, ia memperoleh pahala seperti ibadahnya para malaikat yang berada di tujuh langit.'"(Durratun Nashihin 1: 127-128). Dalam hadits tersebut diterangkan bahwa pada malam itu NAbi saw melihat:
- Di langit pertama, para malaikat yang terus berdzikir sejak mereka diciptakan Allah Ta'ala.
- Di langit kedua, para malaikat yang terus-menerus ruku' kepada Allah sejak mereka mula diciptakan Allah, tanpa pernah mengangkat kepala.
- Di langit ketiga, para malaikat yang sujud kepada Allah sejak mereka diciptakan, tidak pernah mengangkat kepalanya kecuali saat mereka membalas salam Nabi saw. ketika beliau mi'raj ke langit, setelah itu mereka kembali sujud sampai Hari Kiamat, itulah sebabnya sujud dalam shalat itu dua kali.
- Di langit keempat, para malaikat yang duduk membaca tasyahhud.
- Di langit kelima, para malaikat yang membaca tasbih.
- Di langit keenam, para malaikat yang membaca takbir dan tahlil.
- Di langit ketujuh, para malaikat yang tunduk berserah diri kepada Allah, sejak diciptakan oleh Allah Ta'ala.

KEJELEKAN ORANG YANG MELALAIKAN SHALAT LIMA WAKTU

1. Siksaan ketika masih di dunia:
- Berkah umurnya akan dicabut.
- Ciri-ciri kesalihan akan dihapus dari wajahnya.
- Semua amal baiknya tida akan diterima.
- Doanya tidak akan diangkat ke langit.
- Tidak akan mendapatkan bagian dari doa orang-orang salih.
2. Siksaan ketika mati, yaitu:
- Akan mati dalam keadaan lapar.
- Ia akan mati dalam keadaan hina.
- Dikhawatirkan hilang imannya.
3. Siksaan di dalam kubur, yaitu:
- Allah Ta'ala akan menyempitkan kuburnya dan menghimpit tubuhnya sehingga tulang-tulang rusuk kiri dan kanannya saling bersilangan.
, Kuburannya akan menyala dan penuh bara, memanggangnya siang malam.
- Allah akan menguasakannya kepada ular bernama Syuja' al-Aqra' di dalam kuburnya.
4. Siksaan ketika bangkit dari kubur, yaitu:
- Allah ta'ala akan memerintahkan malaikat untuk menarik orang itu hingga keneraka Jahannam dengan wajah terseret.
- Pada hari hisab Allah ta'ala akan memandang dia dengan pandangan murka, sehingga saging wajahnya meleleh.
- Allah Ta'ala akan menghisabnya dengan hisab yang sangat pedih, tak ada keringanan sedikit pun baginya, hingga saat Allah memasukannya ke dalam neraka yang merupakan tempat paling buruk" (Fadha'il al-Amal, hal.282). 


sumber:http://dodinur.blogspot.com/2010/06/keutamaan-shalat-lima-waktu-siksa-bagi.html

ISTIGHFAR ITU KEBUTUHAN KITA


ISTIGHFAR ITU KEBUTUHAN KITA - Istighfar artinya memohon kepada Allah SWT agar kelemahan dan sisi gelap serta bau tidak sedap kita ditutupi oleh-Nya. Anjuran memperbanyak beristighfar sesungguhnya mengajarkan kepada kita agar setiap saat terjadi peningkatan kualitas diri kita. Baik dari sisi mental spiritual, material dan ilmu pengetahuan. Istighfar tidak sekedar diucapkan di mulut, tetapi terhunjam di hati dan diikuti dengan amal kebaikan yang bisa menghapus kesalahan. Dengan memperbanyak kalimat istighfar mendidik kita untuk selalu meluruskan dan memurnikan niat dan amal kita.



 Istighfar yang baik adalah istighfar yang dibarengi dengan beberapa hal berikut:
a. mencabut diri dari maksiat (meninggalkan maksiat),
b. menyesali perbuatan maksiat yang telah terlanjur dikerjakan,
c. bercita-cita tidak akan mengulangi lagi perbuatan maksiat.

"Allah SWT Berfirman artinya,“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa (110).

Banyak sekali kalimat istighfar digandeng dengan taubat, berarti istighfar disini ungkapan untuk memohon ampun dengan lisan dan taubat, ungkapan dari berlepas diri dari dosa dengan hati dan anggota tubuh. Hukum istighfar seperti hukum berdoa. Jika Ia menghendaki Ia Mengabulkannya dan mengampuni pelakunya terutama jika keluar dari hati yang tulus mengakui dosa, atau dilakukan pada saat mustajab (terkabul), seperti waktu sahur, selesai shalat fardhu. Dan istighfar yang terbaik adalah dimulai dengan memuji-Nya mengakui segala dosa kemudian memohon ampun kepada-Nya.

“Dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw bahwa ia bersabda : Demi Allah sesungguhnya aku sungguh mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya sebanyak 70 kali lebih dalam sehari.” (HR. Bukhari & Muslim).

Apabila seorang hamba berharap dengan menghadirkan hati, memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya dan menyempurnakan syarat-syaratnya dan menghilangkan penghalangnya, sekalipun tumpukan dosanya sepenuh langit, maka Dia akan mengampuninya.

Al-Hasan berkata : Perbanyaklah istighfar di rumah-rumahmu, dan diatas meja makanmu, dan dijalanmu, di pasarmu dan di majlismu serta dimanapun kamu berada, karena sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan turunnya ampunan.

Imam Qotadah mengatakan : Sesungguhnya Al-Quran ini menunjukkan kepadamu atas penyakitmu dan obatmu, adapun penyakitmu adalah dosa-dosa yang kamu lakukan dan obatmu adalah istighfar.

Rabu, 04 April 2012

Al qur'an dan Sains modern

 
Baru-baru saja umat Islam dibuat gempar dengan adanya pemberitaan tentang rencana pembakaran Alquran oleh sekelompok kaum Kristiani (Salibis) di AS. Satu nama yang dijadikan oknum utama propaganda keji ini ialah Terry Jones, ia adalah seorang pendeta (pastor) senior Gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, Amerika Serikat, yang menyerukan ke seluruh gereja dunia dan warga Amerika untuk terlibat memperingati Tragedi 11 September 2001 (Penghancuran Gedung Kembar WTC) dengan menjadikannya sebagai “International Burn a Koran Day” (Hari Membakar Alquran Internasional). Naudzubillah…

Namun, selain kita “outward looking”, mari kita “inward looking”. bukankah banyak umat muslim sendiri tidak pernah memelihara Al-Quran? pelihara dalam artian membaca, menginternalisasikan esensi ajarannya agar teraktualkan dalam aktifitas kesehariannya (mengamalkannya).
dilihat dari kondisi sosial (termasuk aspek ekonomi, politikm, buday dsb) sepertinya Al-Quran tidak benar benar dipelihara oleh umat muslim didunia.
rasanya, kasus Terry Jones yang ingin membakar Al-Quran itu kita jadikan momentum untuk bertanya kepada diri sendiri, apakah kita sudah betul betul memelihara kitab Allah yang luar biasa ini? dari pada kita sibuk berusaha melaknat Terry Jones, lebih baik kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita tidak termasuk orang-orang yang dilaknat oleh Tuhan karena tidak memelihara Al-Quran?


Namun, janji Allah adalah pasti. Alquran yang suci akan terus terjaga hingga akhir zaman. Sekuat apapun suatu kaum berusaha untuk melenyapkan Alquran, niscaya Allah menjaganya. 
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS 15:9).

Al-Qur’an Kitab Hidayah
Untuk apa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an?
Allah swt menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitab astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiah ilmu-ilmu tersebut. Sekali lagi ia hanya kitab hidayah ilahi bagi perilaku manusia.

Al-Qur’an Turun dengan Ilmu Allah SWT
“Al-Qur’an mendahului sains modern?”
ketika Al-Qur’an berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk lain, ia pasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains dan peralatan-peralatan canggih digunakan untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah. Itulah makna Al-Qur’an mendahului sains modern sekaligus sebagai bukti baru mukjizat Al-Qur’an di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa ia adalah kalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.
Banyak sekali penemuan ilmiah yang telah dipublikasikan, dan ternyata jauh sebelum itu, Allah telah menjelaskan itu dalam Alquran, beberapa contohnya antara lain tentang proses fisiologis dan anatomi dalam tubuh manusia yang merupakan kebesaran ciptaan-Nya

Sesaknya Dada
Penemuan para pilot tentang semakin sesaknya dada mereka setiap kali mereka menambah ketinggian di udara sampai-sampai mereka merasa tercekik karena tak mampu bernafas akibat semakin berkurangnya kadar oksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang menganggap bahwa udara tersedia sampai ke planet-planet dan bintang-bintang yang ada di langit. Sedangkan Al-Qur’an telah mengungkap hakikat ini sejak empat belas abad lebih. Allah swt. berfirman:
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Al-An’am (6): 125).
Maksudnya: Barangsiapa berhak disesatkan Allah swt karena amal-amalnya yang buruk dan permusuhannya terhadap Islam, maka Allah swt. menjadikan dadanya sempit bila mendengar mauizhah (nasihat) yang mengingatkannya tentang kebenaran Islam seperti sempitnya dada orang yang naik ke langit. Hal ini tidak diketahui manusia yang tidak beriman sebelum mereka menggunakan pesawat terbang. Lalu apakah Nabi Muhammad saw. memiliki pesawat khusus untuk menyampaikan informasi ini? Atau apakah yang disampaikan semata wahyu yang berasal dari ilmu Allah swt?!

Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit
kita ambil contoh dari susunan tubuh manusia. Dulu orang percaya bahwa saraf perasa terdapat di seluruh tubuh dengan kepekaan yang sama. Namun ilmu pengetahuan modern mengungkap kekeliruan ini, ternyata pusat kepekaan terhadap rasa sakit dan lainnya terletak pada kulit di mana jarum suntik hanya terasa sakit pada kulit. Al-Qur’an menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisa (4): 56).

Maksudnya: Perasaan sakit menerima azab terpusat pada kulit mereka dan apabila kulit itu telah hangus matang mereka tidak merasakan azab lagi. Oleh karenanya, Allah swt. Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya menggantinya dengan kulit yang baru agar mereka tetap merasakan azab.
Apakah Muhammad saw memiliki alat-alat bedah khusus untuk mengetahui informasi ini? Atau apakah ini hanyalah bukti bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan dengan ilmu-Nya? Maha Benar Allah swt. yang telah berfirman:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Fushilat (41): 53).